kampus tercinta

kampus tercinta

Rabu, 06 Mei 2015

PERBANDINGAN ANTARA IFRS DENGAN PSAK



PERBANDINGAN ANTARA IFRS DENGAN PSAK 

  1. PENDAHULUAN
Perkembangan arus globalisasi dan teknologi informasi komunikasi mengakibatkan munculnya tuntutan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan yang seragam dan dapat diterima di berbagai negara. Untuk itu, dibentuklah suatu standar yang bernama IFRS (International Financial reporting standar) sebagai suatu pakem umum dalam usaha harmonisasi standar akuntansi keuangan. Dengan adanya standar umum yang diterapkan secara internasional diharapkan akan semakin memudahkan dalam penulisan laporan keuangan.
Di Indonesia sendiri penerapan IFRS dalam pelaporan keuangan sendiri diharapkan dapat memudahkan terhadap laporan keuangan yang dikenal secara internasional serta dapat meningkatkan arus investasi. Proses konvergensi IFRS di Indonesia terbagi atas tiga tahap, yaitu:
  1. Tahap adopsi (Tahun 2008-2010)
  2. Tahap persiapan (Tahun 2011)
  3. Tahap implementasi (2012)
Meskipun demikian penerapan dan konvergensi IFRS di Indonesia juga memiliki kendala seperti perlunya penyesuaian standar internasional terhadap aspek hukum di Indonesia, penyesuaian terhadap aturan perpajakan, kesiapan sumber daya manusia yang belum matang, serta masalah keberadaan lembaga standar akuntansi Indonesia yang belum independen.
  1. PERBEDAAN IFRS DAN PSAK
Metode penyusunan perbedaan dilakukan dengan membandingkan antara konsep yang terdapat di IFRS dengan yang terdapat dalam PSAK dan disusun berdasarkan urutan standar yang digunakan IFRS.
Dalam tulisan ini penulis sangat banyak mengambil faedah dari buku Marisi P Purba berjudul
IFRS Konvergensi dan Kendala Aplikasinya di Indonesia terbitan Graha Ilmu. Buku ini sangat bermanfaat dalam membuka pikiran ttg konvergensi IFRS. Sangat direkomendasikan utk dibaca. selain itu penulis jg banyak memperoleh manfaat dari publikasi KPMG dan Deloite. Secara kerangka dasar perbedaan IFRS dan PSAK dapat dilihat pada table:



PENDAHULUAN DAN KERANGKA DASAR (IAS 1; PSAK 1)

No
Perbedaan
IFRS
PSAK
Efek Konvergensi
1
Cakupan Pengaturan
Desain IFRS diperuntukkan untuk entitas yang bersifat profitoriented dan SME (Small Medium Enterprise). IFRS belum mengatur standar akuntansi untuk perusahaan berbasis syariah.
SAK diperuntukkan untuk Entitas yang bersifat profitoriented, Nirlaba, UKM (Usaha kecil menengah) yang disebut SAK-ENTAP, dan Perusahaan berbasis syariah.
Akan ada penerapan standar yang bersifat setengah setengah terhadap perusahaan yang berbasis syariah.
2
Kerangka Dasar
Memungkinkan penilaian aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud menggunakan nilai wajar. Laporan keuangan harus disajikan dengan basis true and fair (IFRS Framework par 46)
Sama seperti IFRS, PSAK memberikan alternatif penggunaan nilai wajar untuk menilai kembali aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud. Laporan keuangan disajikan dengan basis “fairly stated” (Kerangka dasar par 46)

3
Pernyataan kepatuhan akan Standar
Entitas harus membuat pernyataan eksplisit tentang kepatuhan akan standar IFRS
Entitas tidak harus membuat pernyataan kepatuhan akan SAK
Harus dibuat pernyataaneksplisit akan kepatuhan pada PSAK di CALK
4
PrinsipKetepatanWaktu(Timeliness)
Tidak diatur secara khusus kapan entitas menyajikan laporan keuangan
Dianjurkan agar entitas menyajikan laporan keuangan paling lama 4 bulan setelah tanggal neraca
Perlunya penyesuaianaturan terkait dengan kewajibanentitas untuk memenuhi kewajiban perpajakan dalam menyampaikan SPT Tahunan paling lambat tanggal 31 Maret untuk WP Orang Pribadi dan 30April untuk WPBadan
5
Basis Standar
Menganut standar akuntansi berbasis prinsip untuk meningkatkan transparansi,akuntabilitas, dan keterbandingan laporan keuangan antar entitas secara global.
Menganut standar akuntansi berbasis aturan.

6
PrinsipKonservatif
Tidak lagi mengakui prinsip konservatif, namun diganti dengan prinsip kehati-hatian (Prudence)
Masih mengkui prinsip konservatif


C. CONTOH PERBEDAAN ANTARA IFRS DAN PSAK
PENGUNGKAPAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (IAS 1; PSAK 1 REV 1998)


No
Perbedaan
IFRS
PSAK
Efek Konvergensi

1
KomponenLaporan Keuangan yang lengkap
Komponen laporan keuangan lengkap terdiri atas :-        Laporan posisi keuangan(neraca)-        Laporan laba rugi komprehensif-        Laporan perubahan ekuitas-        Laporan arus kas-        Catatan atas laporan keuangan-        Laporan posisi keuangan komparatif awal periode dan penyajian retrospektif terhadap penerapan kebijakan akuntansi
Komponen laporan keuangan lengkap terdiri atas :-        Neraca-        Laporan laba rugi-        Laporan perubahan ekuitas-        Laporan arus kas-        Catatan atas laporan keuangan


2
Pengungkapan dalam Laporan posisikeuangan(neraca)
Berdasar ilustrasi IFRS :

Berdasar PSAK:


Aset: Aset TidakLancarAset lancar
Ekuitas: Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilikentitas indukHak nonpengendali
Aset: AsetLancarAset TidakLancar
Laibilitas Laibilitasjangka pendekLaibilitas jangka panjang


Ekuitas Hak nonpengendaliEkuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk



Laibilitas Laibilitasjangka panjangLaibilitasjangka pendek











3
Istilah minority interest
Istilah minority interest (hak minoritas) diganti menjadi non controlling interest (hak non pengendali) dan disajikan dalam Laporan perubahan ekuitas.
Menggunakan istilah hak minoritas


4
Pos luar biasa (extraordinary item)
Tidak mengenal istilah pos luar biasa (extraordinary item)
Masih memakai istilah pos luar biasa (extraordinary item)


5
Penyajianlaibilitasjangka panjang yang akan dibiayai kembali
Laibilitas jangka panjang disajikan sebagai Laibilitas jangka pendek jika akan jatuh tempo dalam 12 bulan meskipun perjanjian pembiayaan kembali sudah selesai setelah periode pelaporan dan sebelum penerbitan laporan keuangan
Tetap disajikan sebagai Laibilitas jangka panjang



D. KESIMPULAN
Penetapan IFRS sebagai standar internasional dalam pelaporan keuangan bertujuan untuk memudahkan penulisan dan pelaporan keuangan bagi para investor. Dengan adanya standar yang berlaku secara global mengakibatkan perusahaan tidak perlu mengganti stadar pelaporan mereka agar dapat dimengerti oleh investor yang mungkin berasal dari berbagai Negara. Dengan satu standar internasional juga dapat mengurangi biaya yang timbul dari konvergensi atau penyesuaian laporan keuangan yang dibuat.
Di Indonesia sendiri standar yang digunakan perusahaan atau organisasi bisnis untuk membuat laporan keuangan adalah PSAK. Sekarang ini dengan adanya perkembangan IFRS sebagai standar baru mengakibatkan diadopsinya standar IFRS ke dalam standar PSAK. Adopsi IFRS ke dalam PSAK tidak dilakukan secara langsung tetapi dilakukan secara bertahap, adopsi secara bertahap ini juga memunculkan beberapa perbedaan dalam standar IFRS dan PSAK. Dengan adanya perbedaan antara kedua standar tersebut tidak berarti IFRS tidak berlaku di Indonesia ataupun sebaliknya. Akan tetapi, standar yang tetap berlaku di Indonesia adalah PSAK sehingga pelaporan keuangan tetap harus mengikuti standar ini.
Referensi :
  1. Marisi P Purba IFRS Konvergensi dan Kendala Aplikasinya di Indonesia
  2. Ikatan Akuntan Indonesia. 2010. Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan          Laporan Keuangan Interim (PSAK No. 3). Jakarta: Salemba Empat.
  3. http://imanfreelance.blogspot.com/2011/05/konvergensi-ifrs-di-indonesia.html
  4. http://elraihany.wordpress.com/2013/04/24/konvergensi-ifrs-di-indonesia-perkembangan-dan-dampaknya-terhadap-bisnis-dan-auditor/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar